Salah satu warisan budaya Indonesia ialah Batik. Batik merupakan kain yang memiliki corak berupa pola-pola tertentu (biasanya memiliki khas tersendiri di setiap daerah). Corak tersebut dibuat dengan cara dilukis menggunangan cairan lilin atau malam dengan alat lukis khusus bernama canting.
Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai hari batik Nasional. Tahukah kamu bagaimana sejarah batik hingga penentuan hari Nasionalnya? Yuk, simak ulasan berikut!
Sejarah Batik
Dilihat dari namanya, batik memiliki makna yang bisa diartikan dalam bahasa jawa. Batik dirangkai dari kata amba dan tik. Amba yaitu luas sedangkan tik berarti titik, sehingga batik memiliki arti sebagai titik-titik yang digambar pada kain yang lebar atau luas.
Pada masa Majapahit, batik mulai dibuat namun hanya bisa digunakan oleh keluarga kerajaan dan para pekerja di kerajaan saja. Para pembuat batik ini tidak tinggal di kawasan keraton, melainkan ia pulang ke rumahnya masing-masing yang berada di luar kawasan keraton. Untuk menyelesaikan pekerjaan membatiknya, banyak pekerja yang membawa pulang pekerjaannya untuk dikerjakan dirumah. Sehingga, banyak orang yang bukan termasuk pekerja kerajaan juga ikut membuat batik.
Kerajaan Majapahit disebut-sebut sebagai kerajaan pertama yang menerapkan batik di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan batik di beberapa wilayah Majapahit seperti Tulungagung dan Mojokerto. Setelah kerajaan Majapahit, batik berkembang hingga kerajaan Mataram, Solo dan Yogyakarta. Batik mulai diperkenalkan kepada masyarakat asing melalui Presiden Soeharto yang memberikan batik kepada tamu dari luar Negeri sebagai cinderamata pada tahun 80-an. Dalam berbagai kegiatan penting sebagai perwakilan Negara, presiden Soeharto juga sering mengenakan batik sehingga banyak warga asing yang mulai mengenali Batik Indonesia.
Penentuan Hari Batik Nasional
Semakin membudayanya batik di Indonesia akhirnya melalui banyak sejarawan, Batik mulai dipelajari asal-usul serta kekhasannya masing-masing. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki corak batik masing-masing sebagai cerminan dari setiap daerah tersebut. Seperti batik mega mendung yang banyak di temukan di Jawa Barat, atau batik parang yang banyak ditemui di Yogyakarta hingga batik bercorak reog serta burung merak yang menjadi cirri khas batik Ponorogo.
Tahun 2009, batik dimasukkan dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya-Tak Benda atau Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO atau United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization. Tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009 pada sidang ke-empat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-Benda di Abu Dhabi.
Penetapan batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO tidak menunggu lama dari waktu pengajuannya. Pengajuan batik oleh pemerintah Indonesia kepada UNESCO baru dilaksanakan pada bulan September 2008 sedangkan UNESCO menyetujui di tahun 2009. Berbagai tahapan pengujian dilakukan di Paris di bulan Mei tahun 2009. Adapun pengujian yang dilakukan ialah mengenai tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial dan adat istiadat masyarakat ritus, perayaan-perayaan hingga kemahiran kerajinan tradisional.
Tanggal penetapan batik sebagai ICH oleh UNESCO tersebutlah yang melatarbelakangi penetapan hari batik Nasional. Hari Batik Nasional ditetapkan yaitu setiap tanggal 2 Oktober. Banyak masyarakat yang kantor, perusahaan dan lembaga formalnya yang kemudian menerapkan wajib mengenakan Batik di setiap tanggal 2 Oktober. Mari berbangga berbatik ya sahabat bilikcerdas.com.
Bagaimana sahabat Bilikcerdas.com? Sudah lebih tahu kan sejarah batik dan bagaimana bisa tanggal 2 Oktober kita semua wajib berbatik? Nah, bagi kamu yang ingin menggali banyak informasi menarik tentang ilmu-ilmu sains, atau pengetahuan umum lainnya serta bagi kamu yang sedang mencari bimbingan les belajar, jangan ragu untuk mengunjungi bilikcerdas.com. Bilikcerdas.com merupakan lembaga les privat Jogja yang terbaik dengan harga murah dan bergaransi. Kamu juga bisa menghubungi kami di 087704551258.